Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menggambarkan pertemuannya baru-baru ini dengan Donald Trump di Vatikan sebagai pertemuan mereka yang paling produktif sejauh ini.
Melansir Reuters Di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus, keduanya membahas penguatan pertahanan udara dan penerapan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia. Mereka juga sepakat tentang perlunya gencatan senjata selama 30 hari sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Zelenskiy menyoroti kesepakatan mineral penting baru antara Ukraina dan AS, yang disebutnya saling menguntungkan.
“Kesepakatan tersebut akan mempertahankan investasi AS di masa mendatang, serta wilayah dan rakyatnya sendiri. Kesepakatan tersebut memungkinkan investor AS mengakses sumber daya mineral Ukraina dan membentuk dana investasi bersama,” ujar Zelenskiy dikutip dari Reuters, Minggu (4/5/2025).
Kesepakatan tersebut memberi AS akses istimewa ke sumber daya mineral Ukraina dan memungkinkan investasi Amerika dalam rekonstruksi Ukraina. Dana bersama akan mengelola investasi ini, yang diawasi secara setara oleh pejabat yang ditunjuk AS dan Ukraina.
Mengenai pertahanan, Zelenskiy mengatakan AS dapat menyumbangkan sistem pertahanan udara untuk dana tersebut dan mencatat bahwa bantuan militer AS senilai US$30 miliar yang dialokasikan untuk tahun 2024 akan dicairkan pada tahun 2025 dan 2026.
Ia mengisyaratkan bahwa sebagian dari bantuan ini mungkin akan dialihkan ke dana tersebut lebih cepat.
“Ukraina kemudian akan mengembalikan separuhnya sedikit demi sedikit, dan inilah isi perjanjiannya. Yang bersejarah dari peristiwa ini adalah bahwa Amerika dapat memasuki pasar Ukraina untuk pertama kalinya,” ujarnya.