
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Jawa Timur, memberikan pelatihan penyelamatan vertikal bagi para relawan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan teknis dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kota Madiun.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Wahyudi, di Madiun, Selasa, mengatakan pelatihan tersebut dilakukan di kawasan Stadion Wilis Kota Madiun dan difokuskan pada teknik penyelamatan di medan ketinggian, seperti panjat tebing dan evakuasi korban dari tempat-tempat sulit dijangkau.
“Ini sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan tim reaksi cepat, khususnya dari relawan. Jadi, jika terjadi bencana di Kota Madiun, baik tim BPBD maupun relawan bisa sigap dan efektif dalam melakukan evakuasi, utamanya di medan tinggi,” ujarnya.
Untuk mendukung pelatihan, BPBD menghadirkan pemateri dari Batalyon Infanteri 501/Bajra Yudha yang berpengalaman dalam teknik penyelamatan vertikal.
Ia menjelaskan, pelatihan tersebut melibatkan sebanyak 50 relawan dari berbagai unsur di Kota Madiun. Mereka dikenalkan serta mendapatkan pemahaman terkait penggunaan peralatan penyelamatan di ketinggian.
“Kita siapkan materi tentang panjat tebing dan sejenisnya. Dengan adanya pemateri dari Yonif 501, diharapkan ilmu ini bisa diterapkan langsung di lapangan saat membantu korban,” kata Wahyudi.
Menurut dia, Kota Madiun memiliki sejumlah potensi bencana baik alam maupun nonalam, seperti angin puting beliung, banjir, gempa bumi, hingga kebakaran. Oleh karena itu, pembekalan relawan dalam teknik penyelamatan menjadi sangat penting.
Ia menambahkan, pelatihan tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung serta penekanan pada standar keselamatan.
“Dalam sesi pelatihan tersebut juga menjadi kesempatan untuk mengingat kembali materi yang sebelumnya sudah pernah dipraktikkan, agar para relawan tidak lupa dan selalu siaga ketika dibutuhkan,” ujarnya.