Pembantu Nekat Kuras Tabungan Untuk Beli Saham, Untung atau Buntung?

Rumah Jasa Tenaga Kerja Bugito ini berdiri sejak tahun 1992 yang dimiliki oleh Ibu Ruminah. Rumah ini membuka Penyaluran jasa masak dapur, Asisten Rumah Tangga, hingga Baby Sitter. Untuk paket infal (pembantu pengganti) ini ada berbagai macam paket jasa tenaga kerja, paket 30 hari, 40 hari, dan permanen,  paket harian minimal 14 hari. Harganya sendiri beragam Untuk tenaga kerja rumah tangga Rp 150 ribu -200 ribu per hari. Untuk baby sitter Rp 250 ribu- 359 ribu perhari. Untuk paket bulanannya 3,5 sampai 4 juta. Khusus untuk infal ini kebanyakan dari warga Jawa Barat daerah Bandung, Pandeglang, Sumedang, dan Tasik. Kalau dari Jakarta daerah Brebes dan Pacitan. Untuk penyeleksian tenaga kerja infal ini cukup dengan pengalaman bekerja sebagai bidang yang sama. Untuk target tenaga kerja infal tahun ini sekitar 300 orang. (Rumah Jasa Tenaga Kerja Bugito ini berdiri sejak tahun 1992 yang dimiliki oleh Ibu Ruminah. Rumah ini membuka Penyaluran jasa masak dapur, Asisten Rumah Tangga, hingga Baby Sitter. Untuk paket infal (pembantu pengganti) ini ada berbagai macam paket jasa tenaga kerja, paket 30 hari, 40 hari, dan permanen,  paket harian minimal 14 hari. Harganya sendiri beragam Untuk tenaga kerja rumah tangga Rp 150 ribu -200 ribu per hari. Untuk baby sitter Rp 250 ribu- 359 ribu perhari. Untuk paket bulanannya 3,5 sampai 4 juta. Khusus untuk infal ini kebanyakan dari warga Jawa Barat daerah Bandung, Pandeglang, Sumedang, dan Tasik. Kalau dari Jakarta daerah Brebes dan Pacitan. Untuk penyeleksian tenaga kerja infal ini cukup dengan pengalaman bekerja sebagai bidang yang sama. Untuk target tenaga kerja infal tahun ini sekitar 300 orang.(Rumah Jasa Tenaga Kerja Bugito ini berdiri sejak tahun 1992 yang dimiliki oleh Ibu Ruminah. Rumah ini membuka Penyaluran jasa masak dapur, Asisten Rumah Tangga, hingga Baby Sitter. Untuk paket infal (pembantu pengganti) ini ada berbagai macam paket jasa tenaga kerja, paket 30 hari, 40 hari, dan permanen,  paket harian minimal 14 hari. Harganya sendiri beragam Untuk tenaga kerja rumah tangga Rp 150 ribu -200 ribu per hari. Untuk baby sitter Rp 250 ribu- 359 ribu perhari. Untuk paket bulanannya 3,5 sampai 4 juta. Khusus untuk infal ini kebanyakan dari warga Jawa Barat daerah Bandung, Pandeglang, Sumedang, dan Tasik. Kalau dari Jakarta daerah Brebes dan Pacitan. Untuk penyeleksian tenaga kerja infal ini cukup dengan pengalaman bekerja sebagai bidang yang sama. Untuk target tenaga kerja infal tahun ini sekitar 300 orang. (Rumah Jasa Tenaga Kerja Bugito ini berdiri sejak tahun 1992 yang dimiliki oleh Ibu Ruminah. Rumah ini membuka Penyaluran jasa masak dapur, Asisten Rumah Tangga, hingga Baby Sitter. Untuk paket infal (pembantu pengganti) ini ada berbagai macam paket jasa tenaga kerja, paket 30 hari, 40 hari, dan permanen,  paket harian minimal 14 hari. Harganya sendiri beragam Untuk tenaga kerja rumah tangga Rp 150 ribu -200 ribu per hari. Untuk baby sitter Rp 250 ribu- 359 ribu perhari. Untuk paket bulanannya 3,5 sampai 4 juta. Khusus untuk infal ini kebanyakan dari warga Jawa Barat daerah Bandung, Pandeglang, Sumedang, dan Tasik. Kalau dari Jakarta daerah Brebes dan Pacitan. Untuk penyeleksian tenaga kerja infal ini cukup dengan pengalaman bekerja sebagai bidang yang sama. Untuk target tenaga kerja infal tahun ini sekitar 300 orang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Investasi di pasar saham rupanya telah lama menarik minat banyak pihak. Bahkan, seorang asisten rumah tangga (ART) pun dilaporkan pernah menguras tabungan gajinya untuk membeli kepemilikan perusahaan di bursa.

Fenomena ini dilakukan Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Neeltgen Cornelis. Investasinya dilakukan pada zaman Kongsi Dagang Hindia Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie/VOC), tepatnya saat perusahaan itu menjual saham pertama kalinya pada publik pada tahun 1602 silam.

Ketertarikan Neeltgen berinvestasi di VOC berawal dari majikannya, Dirck van Os yang kebetulan Direktur VOC. Pada masa-masa IPO banyak orang keluar-masuk ke rumah van Os untuk urusan investasi.

Saat itu, perdagangan bursa efek tak seperti sekarang. Semuanya serba manual dan dicatat menggunakan kertas. Jadi, wajar apabila rumah Dirck van Os ramai para investor. Di tengah keramaian itulah, terpantik rasa penasaran Neeltgen.

Dari hati paling dalam dia sebenarnya ingin berinvestasi di VOC. Dia percaya VOC bakal memberi keuntungan besar. Namun, di sisi lain, dia juga bingung: uangnya dari mana?

Sebagai pembantu, gajinya kurang dari lima puluh sen dalam sehari. Uang segitu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alhasil, dia maju-mundur untuk berinvestasi dari hari ke hari.

Hingga akhirnya, di penghujung Agustus saat penawaran perdana saham bakal VOC ditutup, dia berubah pikiran.

“Dia berpikir akan selalu menyesal apabila dia tidak berinvestasi sekarang. Alhasil dia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan uang tabungannya,” tulis Petram.

Dari uang tabungan hasil kerja kerasnya jadi ART disisihkan 100 gulden untuk membeli saham VOC. Dia pun menyerahkan uang tersebut kepada majikannya.

Nama Neeltgen Cornelis pun tercatat sebagai pemegang daftar saham VOC, meski sangat kecil dibanding yang lainnya. Saat itu, bos-bos VOC menaruh uang dalam jumlah besar. Ada yang 85.000 gulden, 65.000 hingga 45.000 gulden.

Lalu, apakah Neeltgen untung dari pembelian saham VOC?

Menurut Petram, iya tapi hanya sesaat karena Neeltgen melepas kepemilikan saham VOC pada Oktober 1603 atau setahun setelah melakukan pembelian. Dia menjual seluruh sahamnya kepada Jacques de Pourcq.

Padahal, jika terus-menerus dipegang, uang 100 gulden tersebut bisa berubah menjadi ribuan gulden. Atau setidaknya, kata Petram, pemegang saham VOC bisa menerima rempah-rempah setiap saat sebagai bentuk dividen.

Mengingat VOC dalam beberapa tahun mendatang sejak IPO terbukti jadi perusahaan terbesar di dunia berkat sukses menjual dan menguasai rempah-rempah dari bumi Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*