
Tim GMC Cirebon berhasil menjuarai Mandiri Kejurnas Antarklub U-18 Putra dan Putri 2025, usai menduduki peringkat satu di klasemen akhir dalam format pertandingan single round robin.
GMC Cirebon keluar sebagai juara setelah menang enam kali dan kalah sekali saat laga terakhir menghadapi Sahabat Semarang, di GOR Basket Unesa Surabaya, Jumat (1/8), dengan skor 44-46.
“Saya itu selalu ingin tim saya menang, tetapi pemain kelihatannya kelelahan dan masih labil,” kata pelatih GMC Cirebon Hengky usai pertandingan.
Dia mengatakan, timnya memiliki jadwal yang padat dan masih belum matang menerapkan strategi yang diberikan, sehingga kalah dalam laga terakhir.
“Kami istirahat sekali di hari Minggu usai main perdana saat Sabtu, kemudian Senin sampai Jumat main terus setiap hari,” ujar Hengky.
Sementara itu, berdasarkan data Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi) selaku penyelenggara acara, ada tiga klub yang memiliki koleksi angka sama yaitu 11 poin, yakni GMC Cirebon, Warriors Jakarta, dan Sahabat Semarang.
Namun, GMC layak keluar sebagai juara setelah memiliki goal difference lebih banyak.
GMC memiliki goal difference surplus 34 angka, berbanding minus 9 untuk Sahabat Semarang dan minus 25 untuk Warriors Jakarta.
Hasil hitungan itu, menempatkan klub asal Jawa Barat menjadi juara, disusul dengan Sahabat Semarang sebagai runner-up, serta Warriors Jakarta berada di peringkat ketiga.
Salah satu pemain GMC Cirebon Kartika Hatta Mahanani mengaku kurang puas dengan kekalahan pada laga terakhir, meski akhirnya berhasil merebut juara.
“Seperti ada yang kurang memang. Kalah di akhir perjalanan. Kami sudah berusaha keras tapi memang merasakan lelah juga,” tutur Kartika.
Pada pertandingan terakhir, GMC Cirebon memaksimalkan delapan pemain di lapangan.
Mereka terus bermain dengan rotasi. Salah satu pemainnya alami kurang nyaman di kaki, yaitu Keisha Mariel Suryadi, karena kakinya sempat terinjak saat menghadapi Warriors Jakarta.