Beragam Tradisi Isra Mi’raj di Indonesia, Pawai Obor hingga Rejeban

Ilustrasi Isra Mi'raj (CNBC Idonesia/Muhammad Sabki)

Seluruh umat Muslim di Tanah Air kini sedang memperingati hari Isra Mikraj yang jatuh pada hari ini Senin (27/1/2025). Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Selain beribadah, Isra Mikraj juga identik dengan perayaan oleh para umat Muslim tanah air dengan mengadakan tradisi yang unik di setiap masing-masing daerah di Indonesia.

Berikut beberapa tradisi perayaan Isra Mikraj di Indonesia:

Pawai Obor di Bandung

Pawai Obor Bandung merupakan tradisi Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Indonesia ini diadakan di Taman Tegalega, Bandung, Jawa Barat. Biasanya acara akan diramaikan dengan menyalakan obor sambil melakukan pawai melewati beberapa rute tertentu dengan menyerukan yel-yel untuk saling menyemangati.

Rajaban di Cirebon

Dikutip dari situs Cendekia Kementerian Agama (Kemenag), tradisi Rajaban adalah tradisi menyambut peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang biasanya diisi dengan acara ceramah dari para ulama atau kegiatan keagamaan lainnya. Tradisi Ini berkembang di daerah Jawa Barat dan sekitarnya.

Nyadran di Semarang

Nyadran merupakan salah satu kegiatan yang menjadi tradisi bagi umat Islam dalam rangka menyambut hari raya atau hari besar keagamaan. Menurut catatan redaksi detikcom, Nyadran Siwarak biasa dilakukan masyarakat Semarang dengan kirab budaya keliling kampung.

Masyarakat Semarang mengarak replika burung siwarak yang terbuat dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Kirab tersebut juga dimeriahkan dengan musik tradisional, seperti lesung dan thek-thek. Selain itu, masyarakat juga harus mengenakan pakaian khusus, yakni berupa pakaian adat Jawa dan menggunakan caping.

Ambengan di Magelang

Ambengan merupakan tradisi di Jawa Tengah saat perayaan Isra Mikraj dengan bertukar dan berbagi makanan yang dibawa setiap orang untuk orang lain. Acara Ambengan diselenggarakan dengan maksud untuk merasakan nikmatnya berbagi, rasa syukur, dan menerima apapun rezeki yang diberikan Allah SWT.

Khataman Kitab Arjo di Temanggung

Kegiatan khataman Kitab Argo merupakan salah satu kegiatan yang diadakan di Temanggung, Jawa Tengah, dalam rangka Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Dikutip dari situs NU Online, kegiatan ini berupa pembacaan kitab Arjo, kitab berbahasa Jawa tulisan Arab pegon karangan KH Ahmad Rifai al-Jawi yang membabarkan secara detail kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad.

Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta

Dilansir dari Portal Resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Rejeban Peksi Buraq merupakan salah satu tradisi dalam rangka memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang biasa digelar di Yogyakarta. Upacara ini menggabungkan tradisi Islam, Jawa dan Hindu.

Nganggung di Bangka Belitung

Nganggung adalah salah satu tradisi yang hadir di masyarakat Melayu Bangka Belitung, khususnya di Pulau Bangka. Nganggung merupakan adat membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju ke satu tempat pertemuan besar, seperti di hari-hari besar Islam.

Rangkaian acara Nganggung biasanya diisi dengan doa-doa maupun ceramah agama yang temanya. Tradisi yang telah menjadi adat Melayu Bangka memberikan pemaknaan kekeluargaan yang kokoh di antara masyarakat Melayu dan menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi. Tradisi ini menjadi sebuah adat yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat.

Ngusiran di Lombok

Tradisi Ngusiran merupakan salah satu tradisi Isra Mikraj yang dirayakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dilansir situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi NTB, tradisi “ngurisan” atau cukur rambut bayi dilakukan kepada bayi yang baru lahir atau berumur di bawah 6 bulan, biasanya dilaksanakan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam. Yang unik adalah seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi tersebut.

Selain tradisi Ngusiran, ada juga tradisi lain dalam rangka merayakan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di NTB. Seperti tradisi Musik Garantung, tradisi Ruah Maulud, tradisi Praja Maulud, tradisi Migel, dan tradisi Kemang Male dari Sumbawa.

singa4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*