
Manajemen Pacific Caesar Surabaya memperpanjang kontrak Andika Supriadi Saputra atau yang kerap disapa Coach Bedu sebagai pelatih kepala guna memimpin tim berlaga di Indonesian Basketball League (IBL) All Indonesian 2026.
Dalam laman IBL yang dikutip di Jakarta, Jumat, Coach Bedu pertama kali diumumkan sebagai nakhoda Pacific pada 9 April, menggantikan peran Dhimaz Aniz Setiaputra.
Keputusan mengganti pelatih diambil oleh manajemen setelah klub kebanggaan warga Kota Surabaya, Jawa Timur itu mengalami awal musim yang sulit di IBL 2025.
Pacific yang menargetkan lolos ke babak playoff, justru terpuruk di awal kompetisi.
Berdasarkan statistik kompetisi, dari Januari hingga Maret, mereka hanya membukukan tiga kemenangan dari 12 pertandingan yang dilakoni alias rekor laga 3-9 (menang-kalah). Bahkan, sembilan kekalahan beruntun menjadi bagian dalam rekor tersebut.
Torehan hasil laga itu membuat manajemen memutuskan melakukan pergantian pelatih di pertengahan musim reguler.
Terbukti, kehadiran Coach Bedu mampu membangkitkan kembali harapan Pacific untuk bersaing menuju playoff.
Meski tantangan berat menghadang, performa tim membaik dengan catatan delapan kemenangan dan lima kekalahan di bawah asuhannya.
Salah satu pencapaian penting adalah mengalahkan tim papan atas seperti Prawira Bandung.
Pacific pun mengakhiri musim reguler dengan rekor keseluruhan 11 kemenangan dan 15 kekalahan, sehingga menempati peringkat kesembilan klasemen akhir musim reguler.
Meski gagal menembus playoff, pencapaian tersebut dinilai sebagai peningkatan signifikan dibanding performa awal musim.
Manajemen Pacific Caesar Surabay menilai kinerja mantan pelatih Hangtuah Jakarta itu cukup positif untuk dilanjutkan ke musim berikutnya.
Bagi Andika Supriadi, musim 2025 menjadi tahun keduanya kembali bersaing di IBL setelah sebelumnya sempat diberhentikan Hangtuah Jakarta pada pertengahan musim 2024.
Keputusan mempertahankannya di kursi pelatih diharapkan dapat memberikan konsistensi dan kestabilan performa dalam membangun skuad Pacific.
Ajang IBL All Indonesian 2025 di Solo, Jawa Tengah, pada 16-31 Agustus, menjadi langkah awal bagi Pacific dalam mempersiapkan diri menghadapi musim reguler atau IBL 2026.
Manajemen juga berharap, pengarahan (adjustment) dan pembangunan sistem permainan dari pelatih itu, bisa membawa tim meraih hasil positif dan menjadi ancaman bagi para pesaing di papan tengah maupun atas dalam daftar klasemen.